Nama Keraton Boko sendiri sebenarnya bisa dipilahkan menjadi dua kata yakni keraton dan boko. Keraton berasal dari kata ka-ratu-an. Artinya adalah tempat ratu atau penguasa. Sedangkan boko atau sebenarnya lebih tepat ditulis baka yang berarti burung bangau. Tidak jelas bagaimana hubungan keraton dan burung bangau ini.
Ada dugaan bahwa penamaan baka ini pada masa lalu mungkin berkaitan erat dengan keadaan lingkungan di masa itu bahwa bukit atau Gunung Boko pernah digunakan untuk tempat tinggal kawanan burung bangau. Kedudukannya yang cukup tinggi dengan lingkungan yang menghutan di sekelilingnya serta disangga oleh luasnya hamparan sawah pertanian di bagian dataran di bawahnya sangat memungkinkan Bukit Boko digunakan untuk tempat tinggal atau habitat burung bangau.
Baka juga sering dikaitkan dengan legenda yang berkembang di wilayah Prambanan. Dalam legenda ini Baka yang kemudian bergelar Prabu Baka menjadi penguasa Kerajaan Prambanan karena jasanya membela wilayah ini dari serbuan Kerajaan Pengging. Oleh karena jasanya itu pula Prabu Baka berhasil mempersunting Rara Jonggrang selaku putri keraton.
Pada waktu berikutnya Kerajaan Pengging memiliki senapati perang yang bernama Bandung. Ia kemudian memakai nama Bandung Bandawasa karena berhasil mengalahkan salah satu senapati perang Prambanan yang bernama Bandawasa yang dikenal sakti dan bertenaga besar. Akhirnya Bandung Bandawasa berhadapan dengan Prabu Baka. Akan tetapi dalam perang ini Prabu Baka kalah dan tewas di tangan Bandung Bandawasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar