Jam menunjukkan sepuluh menit menuju jam sepuluh pagi bersama GGC tour dari Umbul Manten Klaten saat kami tiba di lokasi Petilasan Keraton Pajang Sukoharjo yang berada di daerah Kartasura. Sebelumnya, di Tugu Lilin Pajang kami belok kiri ke Jl Joko Tingkir, dan lalu ke kanan masuk ke Gang Benowo II, sekitar 75m setelah Hotel Pajang Indah, atau 600m setelah Tugu Lilin Pajang.
Masuk sejauh 200m di gang itu kami tiba ke pekarangan, dengan gapura beton beratap genteng berpintu kayu ada di sebelah kiri. Spanduk bertulis “Yayasan Kasultanan Karaton Pajang” menggantung di bawah atap Gapura Suro Jiwan ini. Ada logo gunungan bermahkota raja, diapit sepasang naga dan di tengahnya ada sebilah keris dalam posisi berdiri tegak.
Di sisi sebalah kanan ada sepasang arca Dwarapala besar yang diletakkan di depan gapura candi bentar, membelakangi pekarangan kosong luas. Di sebelah kanan candi bentar ada jalan sejajar pekarangan yang di ujungnya berjaga sepasang arca Dwarapala lagi dan gapura candi bentar kedua. Saya masuk melewati gapura yang terakhir ini.
Beberapa langkah ke depan ada pendopo yang pada blandarnya digantung lukisan wajah Ki Ageng Giring, lukisan Mas Karebet bertarung dengan banteng, serta wajah Sunan Kalijaga. Pada sisi lainnya ada lukisan wajah Ki Ageng Pemanahan, Joko Tingkir naik rakit bersama tiga abdinya (Willa, Wuragil, Manca) dikawal buaya, serta lukisan Panembahan Senopati.

Gapura candi bentar kedua serta sepasang arca Dwarapala yang saya lewati untuk masuk ke area Petilasan Keraton Pajang Sukoharjo. Sebuah patung rajawali bertengger di atas tiang, dan salah satu cakarnya menggenggam sebilah keris telanjang. Di belakang gapura terdapat pohon beringin rimbun dengan sulur lebat serta patung seekor harimau putih.
Lalu ada poster berisi silsilah Sultan Hadiwijaya. Silsilah dimulai dari Brawijaya V, berputri Ratu Pembayun yang menikah dengan Sri Makurung Prabu Handayaningrat (Jaka Sengara / Ki Ageng Pengging Sepuh) dan berputra Kebo Kanigara, Kebo Kenanga dan Kebo Amiluhur. Silsilah ini sama seperti yang saya lihat di Makam Ki Ageng Pengging Sepuh.
Kebo Kenanga menurunkan Mas Karebet, Sultan Pajang bergelar Hadiwijaya. Silsilah itu berakhir pada Amangkurat Jawa yang berputra tiga raja, yaitu PB II, HB I, dan Mangkunegara. Salah satu putera Hadiwijaya yang bernama Pangeran Benawa menurunkan pujangga terkenal, yaitu Yosodipuro I, Yosodipuro II, Yosodipuro Sastronagoro dan Ronggowarsito.
Salam Gowes