Kamis, 09 Juli 2015

Peringatan Malam Selikuran

Peringatan Malem Selikuran Di Keraton
Peringatan Malem Selikuran Selasa (7/7) malam di Keraton SurakartaHadiningrat berjalan hikmad. Ratusan Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta melakukan ritual Malem Selikuran dari Keraton Menuju Masjid Agung.
Ritual dimulai dengan penyalaan Ting (lampu minyak) di depan Keraton Kasunanan. para abdi tersebut berjalan kaki dari Gondorasan (Dapur) menuju Bangsal, dan kemudian dilanjutkan ke Masjid Agung Keraton Surakarta, dengan membawa nasi tumpeng untuk didoakan dan kemudian dimakan bersama.
Pengageng Sasono Wilopo, Kanjeng Winarno mengatakan, arak-arakan kirab mengelilingi tembok Keraton dengan berjalan kaki searah jarum jam. Pada bagian paling depan adalah Prajurit Keraton, kemudian abdi dalem yang membawa lampu Ting, lalu abdi dalem yang membawa nasi tumpeng, dan kerabat Keraton.
Sesampai di Masjid Agung, tumpeng yang berjumlah seribu buah tersebut didoakan di dalam masjid. Usai berdoa, dilanjutkan dengan pembacaan sejarah malam selikuran yang sudah di mulai sejak jaman Wali Songo.
Malam 21 Ramadan ini adalah peringatan peristiwa turunnya Nabi Muhamad SAW dari Jabal Nur setelah menerima wahyu Laitul Qodar. Tumpeng berjumlah seribu ini menggambarkan kebaikan apapun yang dilakukan pada hari itu akan mendapat balasan yang baik seperti seribu bulan.
Salam Gowes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar